Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai Kembali Dibuka

11.09 Add Comment

Setelah sebelumnya jalur pendakian Tanam Nasional Gunung Ciremai yang berada di wilayak Kabupaten Kuningan dan Majalengka ditutup untuk umum sejak tanggal 15 Agustus 2015, akhirnya hari Jumat (27 November 2015) Balai Taman Nasional Gunung Ciremai kembali membuka jalur pendakian via Linggarjati, Palutungan, dan Apuy.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) membuka semua jalur pendakian Gunung Ciremai melalui surat resmi dengan nomor S.565/BTNGC1/2015 perihal Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Ciremai, seperti yang dikutip dari akun twitter @infociremai




Sebelumnya BTNGC menutup semua jalur pendakian untuk mengamankan kawasan hutan dan juga mengamankan para pendaki dari kemungkinan kebakaran hutan di musim kemarau. Jalur pendakian yang ada di Gunung Ciremai antara lain Linggajati, Linggasana, serta Palutungan yang berada di kawasan Kabupaten Kuningan serta jalur pendakian Apuy yang berada di kawasan Kabupaten Majalengka.

Setelah memasuki musim penghujan pengelola jalur mengajukan usulan kepada BTNGC agar jalur pendakian kembali dibuka dan BTNGC menyetujui setelah melalui berbagai pertimbangan yaitu pengecekan kembali jalur pendakian, kondisi cuaca sekitar Gunung Ciremai, dan Ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Akses mata air di jalur pendakian Jurangmangu

06.51 1 Comment

Jalur pendakian Gunung Slamet yang paling populer bagi kalangan pendaki adalah jalur Bambangan yang terletak di KabupatenPurbalingga. Padahal selain jalur tersebut masih ada beberapa jalur lain seperti jalur Baturaden, kaligua, Guci dan beberapa jalur di Kabupaten Pemalang seperti jalur Dipa Jaya dan Jurangmangu, serta beberapa lagi yang lain.

Di musim kemarau seperti saat ini Dusun Bambangan mengalami kekeringan dan berdampak juga pada mata air yang ada di jalur pendakian tersebut. Sehingga para pendaki harus membawa air sendiri atau bijaksana dalam mengambil air di pos pendakian karena harus berbagi dengan pendaki lainnya.

Namun hal ini tidak terjadi di jalur pendakian Jurangmangu yang ada di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Meskipun air di dusun ini tidak melimpah, namun rupanya ada beberapa titik mata air yang ada di jalur pendakian ini. Sayangnya akses mata air ini belum dibuka sehingga pendaki yang menempuh perjalanan di jalur ini belum tahu keberadaanya.

Hal ini menimbulkan ide bagi Komunitas Pendaki Sisi Utara Gunung Slamet (KASUS) untuk membuat akses ke mata air tersebut. Meskipun jalur pendakian ini belum dikelola secaara profesional dan belum banyak pendaki yang melewati jalur ini, namun para anggota KASUSer ingin memaksimalkan jalur pendakian ini. Akhirnya pada bulan Oktober kemarinbertepatan dengan hari raya Idul Adha beberapa anggota komunitas ini melakukan pendakian sekaligus membuka akses mata air tersebut.

Mata air ini berada sekita 40 meter diatas pos Samyang Gorang dan belok ke kiri. Dari pertigaan ini pendaki hanya memerlukan waktu 2,5 menit untuk sampai ke titik mata air. KASUSer berharap dengan adanya mata air ini bisa membantu kebutuhan air para pendaki namun KASUSer juga berharap dan berpesan kepada para pendaki untuk tetap menjaga keseimbangan alam dan untuk tidak merusak jalur serta mata air ini. Mereka berharap kepada para pendaki untuk memanfaatkan mata air ini sebagaimana mestinya tanpa merusak dan berlebihan agar jalur dan mata air di Jurangmangu ini bisa terus lestari.

Dari kegiatan tersebut, KASUSer mendokumentasikan sedikit dalam bentuk video berikut ini. Semoga bisa menjadi referensi bagi para pendaki yang ingin mencoba jalur pendakian Jurangmangu.





Bagikan artikel ini ya kawan :)