Pendaki everest termuda saat ini adalah seorang remaja 13 tahun

05.50 Add Comment
Pendaki everest termuda saat ini adalah seorang remaja 13 tahun
Gunung Everest (Foto: AP)
Seorang remaja 13 tahun asal India menjadi remaja perempuan termuda pertama yang mendaki Gunung Everest. Remaja tersebut harus berjuang untuk mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu.

Pemerintah Nepal mengharuskan usia minimal bagi para pendaki ke Everest di usia 16 tahun. Namun Malavath Poorna mengaku dirinya dan sebuah tim pemandu dari Nepal, mendaki gunung setinggi 8.849 meter tersebut mendaki dari wilayah Tibet.

Pendakian ini berlangung pada 25 Mei 2014 lalu. Sementara tidak ada batas usia bagi para pendaki ketika mereka menggunakan jalur dari China.

"Sangat sulit. Setiap langkah sangat berbahaya," ujar Poorna, seperti dikutip USA Today, Kamis (5/6/2014). 

"Pada ketinggian 3.300 meter kami melihat enam mayat. Saya sangat terkejut dan ketakutan segera melanda," tuturnya, seperti yang dikutip di okezone.

Namun di saat syok itu, Poorna mengingat kembali latihannya dan mendapatkan kepercayaan dirinya lagi. Dirinya pun menceritakan pengalamannya ketika berada di puncak Everest.

"Ketika saya berada di puncak Everest, rasanya sangat menakjubkan. Saya merasa bangga dan mengeluarkan air mata," ucapnya.

Pendakian ini pun diverifikasi oleh Asosiasi Pendakian Gunung Tibet China di Lasha. Dengan rekor tersebut, menjadikan Poorna sebagai remaja perempuan termuda yang pernah mendaki Gunung Everest

Diperkirakan, Gunung Slamet membentuk kubah baru

04.32 Add Comment
Diperkirakan, Gunung Slamet membentuk kubah baru

Gunung Slamet diperkirakan membentuk kubah lava baru akibat adanya aliran fluida dari dalam dapur magma. Seperti kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Sudrajat saat dihubungi antaranews 30/8 kemarin, "Adanya tremor yang terus-menerus berlangsung menunjukkan adanya aliran fluida dan bisa jadi adanya pertumbuhan kubah lava,".

Menurut dia, hingga saat ini, aktivitas Gunung Slamet yang berstatus "Siaga" masih tinggi yang ditandai dengan terekamnya tremor terus-menerus dan munculnya sinar api yang disertai material pijar.

Terkait dengan tremor yang terekam, dia mengatakan bahwa tremor yang terjadi relatif konstan sejak beberapa hari terakhir.

Saat dikonfirmasi terkait kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan dinding Gunung Slamet sebelah selatan lebih tipis dibanding sisi utara karena kawahnya menghadap ke arah barat laut dan kemungkinan adanya skenario yang disiapkan jika magma telah mencapai puncak, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada studi mengenai ketebalan dinding kawah.

"Di dunia manapun tidak ada studi ketebalan dinding kawah. Yang muncrat itu kan magma, skenarionya ya siaga," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini status Gunung Slamet tetap "Siaga", sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak.

Ia mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di luar radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet agar tetap tenang dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan bahwa Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas telah memperbaiki tiga jalur evakuasi yang berlokasi di Kecamatan Sumbang, Baturraden, dan Kedungbanteng.

"Jika kondisi Gunung Slamet memburuk, jalur-jalur evakuasi tersebut dapat digunakan warga untuk mengungsi sehingga proses evakuasi dapat berjalan lebih lancar," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan memasang rambu-rambu di jalur evakuasi pekan depan agar warga di daerah rawan terdampak bencana erupsi Gunung Slamet tidak kebingungan saat mereka harus mengungsi.

Kendati demikian, dia mengharapkan kondisi Gunung Slamet tidak sampai mengakibatkan terjadinya pengungsian. 

Dieng Culture Festival masih butuh tambahan fasilitas

05.17 Add Comment
Dieng Culture Festival masih butuh tambahan fasilitas

Gelaran Dieng Culture Festival 2014 yang memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, masih dibayang-bayangi minimnya fasilitas utama yang menunjang pengunjung mendatangi obyek wisata Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kepada Merdeka.com Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno kepada wartawan mengemukakan, saat ini sedang mengajukan usulan untuk penambahan fasilitas. "Persoalan kami hingga saat ini terletak pada akses jalan yang minim menuju Dieng dan juga akomodasi penginapan yang memadai untuk pengunjung," kata Hadi saat ditemui wartawan, Sabtu (30/8).

Hadi menjelaskan, saat ini akses jalan menuju obyek wisata Dieng hanya memiliki satu jalan saja. Saat ini, Pemkab Banjarnegara bersama Pemkab Batang dan Pemprov Jawa Tengah sedang membuat akses baru untuk jalan keluar dari Dieng melewati wilayah Batang.

"Untuk akses jalan keluar ini, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 15-20 miliar. Namun, dari Pemkab Batang, Banjarnegara dan Pemprov Jawa Tengah baru terkumpul Rp 4 miliar," ucapnya.

Menurutnya, jika ada akses jalan dari Batang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan menuju Dieng. Bahkan, dia menyebut akses jalan ini bisa membuat jarak tempuh lebih dekat menuju ibu kota provinsi Jawa Tengah, Semarang.

"Kalau ini berhasil, tidak menutup kemungkinan akses dari Ahmad Yani (bandar udara di Semarang) menuju Dieng hanya dua jam," katanya.

Selain itu, Hadi memaparkan potensi lainnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Dieng adalah dengan memanfaatkan banyaknya kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

"Dalam setahun, setidaknya ada sekitar 26 kapal pesiar yang sering merapat di Pelabuhan Tanjung Perak. Dan setiap kapal pesiar berdaya tampung sekitar dua ribuan lebih wisatawan yang berpotensi mengunjungi Dieng. Jika mereka merapat sekitar enam jam, tidak menutup kemungkinan, Dieng akan menjadi destinasi wisata baru karena aksesnya yang mudah," paparnya.

Selain akses jalan, ia mengemukakan akomodasi penginapan yang ada selama ini di Dieng hanyalah berupa homestay yang tidak bisa menampung rombongan dalam jumlah banyak. "Padahal dalam pariwisata, seharusnya memiliki trickle effect agar bisa dinikmati masyarakat hingga paling bawah, jika waktu berkunjung wisatawan lebih lama," jelasnya.

Masih menurut Hadi, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng pada musim lebaran lalu mencapai 100 ribu orang. Rata-rata dari pengunjung tersebut datang hanya sebentar, karena kondisi homestay sudah penuh.

"Dalam setahun saja ada sekitar 500 ribu pengunjung yang mendatangi Dieng selama setahun dan sekitar 5.000-an di antaranya adalah wisatawan asing. Karena itu, kita butuh adanya hotel yang memadai dan sesuai dengan standar internasional," imbuhnya. (sumber: merdeka.com)

12 Prinsip Penanggulangan Bencana

06.18 Add Comment
infoslamet - Penanggulangan Bencana menganut prinip-prinsip sebagai berikut: cepat dan tepat; prioritas; koordinasi dan keterpaduan; berdaya guna dan berhasil guna; transparansi dan akuntabilitas; kemitraan; pemberdayaan; nondiskriminatif; dan nonproletisi.
Penjelasan dari setiap prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cepat dan Akurat – Yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah bahwa dalam penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan.
2. Prioritas – Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia.
3. Koordinasi – Yang dimaksud dengan “prinsip koordinasi” adalah bahwa penanggulangan bencana didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling mendukung.
4. Keterpaduan – Yang dimaksud dengan “prinsip keterpaduan” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan oleh berbagai sektor secara terpadu yang didasarkan pada kerja sama yang baik dan saling mendukung.
5. Berdaya Guna – Yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah bahwa dalam mengatasi kesulitan masyarakat dilakukan dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan.
6. Berhasil Guna – Yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah bahwa kegiatan penanggulangan bencana harus berhasil guna, khususnya dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan.
7. Transparansi - Yang dimaksud dengan “prinsip transparansi” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
8. Akuntabilitas – Yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.
9. Kemitraan - Cukup jelas.
10. Pemberdayaan – Cukup jelas.
11. Nondiskriminasi – Yang dimaksud dengan “prinsip nondiskriminasi” adalah bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apa pun.
12. Nonproletisi – Yang dimaksud dengan ”nonproletisi” adalah bahwa dilarang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana. source: siagabencana.net

Tipe Letusan Gunung Api

11.31 Add Comment

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
Tipe Hawaiian
Yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, magma ecer, tekanan rendah shg memungkinkan terjadinya aliran lava yg keluar dri celah2 sepanjang gunung api

Tipe Strombolian
Erupsi gunung api dimana magma sangat cair, kandungan gas rendah, Lava yg keluar bersama dg letusan pendek dan sering, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

Tipe Plinian
Merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar.

Tipe Sub Plinian
Erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit.

Tipe Ultra Plinian
Erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa

Tipe Vulkanian
Erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik.

Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian
Kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunung api, gunung api bawah laut atau gunung api yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Tahun Ini Dilarang Upacara Bendera 17 Agustus di Puncak Gunung Slamet

22.24 Add Comment

infoslamet - Gunung Slamet kembali dinyatakan berstatus siaga (level III) oleh PVMBG pada tanggal 12 Agustus 2014 pukul 10.00 WIB. Kenaikan status ini dikarenakan aktivitas Gunung Slamet kembali meningkat sejak Juni 2014. Berdasarkan status Gunung Slamet saat ini dipastikan jalur pendakian Gunung Slamet ditutup untuk sementara. Penutupan ini akan berlangsung sampai dengan keadaan Gunung Slamet kembali normal.

Sejak jalur pendakian ditutup pada bulan Maret 2014 banyak pendaki yang menunggu dan berharap bisa segera melakukan pendakian ke Gunung Slamet, apalagi banyak pendaki yang berencana melakukan pendakian pada 17 Agustus ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya 17 Agustus sudah menjadi seperti ritual untuk melakukan upacara bendera di Puncak gunung. Namun untuk tahun ini dipastikan pendaki harus mengurungkan niatnya untuk melakukan upacara bendera di Puncak Gunung Slamet.

Sampai dengan 12 Agustus 2014 Pos Pengamatan Gunung Api Slamet masih mencatat adanya aktivitas dari puncak Gunung Slamet. Pada 12 Agustus 2014 dari pukul 18.00 sampai dengan 24.00 WIB tercatat 11 kali sinar api dan lontaran lava pijar dengan tinngi 50 - 800m, terdengar 13 kali dentuman sedang sampai kuat, Kegempaan 28 kali gempa letusan dan 100 kali gempa hembusan.

Berdasarkan pengamatan tersebut PVMBG menyatakan Gunung Slamet masih dalam status siaga. Masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tertap beraktivitas seperti biasanya serta mengikutipetunjuk dari pihak yang berwenang.